Iri-dengki: Lorong Sempit Tersulit

Salaam Sahabats,
rumiMerenungi dan menikmati puisi-puisi Sang Maulana Rumi tidak akan pernah membuat kita terlena, bahkan kita beliau seru untuk selalu mawas diri. Berikut salah satu puisi beliau yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Sahabat Herman Soetomo (http://ngrumi.blogspot.com/search/label/harta-karun).
Selamat merenungkannya…

Iri-dengki: Lorong Sempit Tersulit

Jangan masuki lembah ini tanpa pemandu; [1]
ikutilah ucapan sang Khalilullah Ibrahim a.s, “… Aku tidak suka
sesuatu yang tenggelam …” [2]

Bertolaklah dari dunia bayangan, raihlah matahari:
berpeganglah ke lengan baju Lelaki seperti Syamsi-Tabriz. [3]

Jika belum kau ketahui alamat pesta perkawinan seperti ini,
carilah Cahaya al-Haqq, Husamuddin. [4]

Baca lebih lanjut